PINELENG,swararakyat.id – Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kapasitas masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Kali ini, Tim PKM UNSRAT menyelenggarakan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) Awam yang ditujukan bagi perangkat Desa Kali dan Desa Kali Selatan, Kecamatan Pineleng, Minahasa.

Kegiatan yang digelar di Balai Pertemuan Desa Kali ini dihadiri puluhan peserta perangkat desa, dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Desa Kali Selatan, Nancy Tangkuman, ST, mewakili Hukum Tua Desa Kali Selatan.
Sedangkan penutupan oleh Sekretaris Desa Kali, Alan Roti, mewakili Hukum Tua Desa Kali.
Tim PKM UNSRAT dipimpin oleh Ns. Toar Calvin Christo Paat, M.Kep, bersama anggota tim Ns. Gresty N. Masi, M.Kep., Sp.Kep.M.B dan dr. Eko Arianto, Sp.U, serta anggota mahasiswa yang terdiri dari : Federiko Muyu, Theotera Wongkar, dan Paulus babakal.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber utama Ns. Feibry F. Kotel, S.Kep, yang membawakan materi secara sistematis dan dilanjutkan dengan simulasi langsung pelaksanaan bantuan hidup dasar.
Dalam paparannya, Ns. Feibry menekankan pentingnya keterampilan dasar pertolongan pertama pada korban tidak sadarkan diri. Dan, peserta diajarkan cara cepat mengenali kondisi henti napas atau henti jantung, serta langkah-langkah penyelamatan awal melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP) yang dapat dilakukan oleh masyarakat awam sebelum tenaga medis tiba.
Ketua Tim PKM, Ns. Toar Calvin Christo Paat, M.Kep, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kesiapsiagaan desa menghadapi kondisi darurat.
“Kondisi darurat bisa terjadi kapan saja, di rumah, jalan, atau tempat kerja. Dengan keterampilan dasar ini, perangkat desa dapat menjadi penolong pertama yang sangat menentukan keselamatan korban sebelum mendapat penanganan lanjutan,” jelas Toar.
Para peserta tampak antusias mengikuti simulasi, mulai dari posisi tangan saat melakukan kompresi dada, hitungan ritme, hingga cara memastikan jalan napas terbuka.
Antusiasme ini terlihat dari banyaknya peserta yang berani mencoba secara langsung, meski sebelumnya belum pernah mendapat pelatihan serupa.
Kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat jejaring antara akademisi UNSRAT dengan masyarakat desa.
Perangkat desa yang hadir menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini karena memberikan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat, terutama di wilayah yang akses layanan kesehatannya masih terbatas.
Pelaksanaan PKM ini dibiayai oleh DIPA Universitas Sam Ratulangi lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Tahun Anggaran 2025.
Dukungan pendanaan ini memungkinkan terlaksananya pelatihan dengan materi komprehensif, fasilitator berpengalaman, serta sarana simulasi yang memadai.
Dengan terselenggaranya pelatihan ini, UNSRAT berharap perangkat desa mampu menjadi ujung tombak pertolongan pertama di masyarakat.
Kedepan, kegiatan serupa diharapkan dapat diperluas ke desa-desa lain di Sulawesi Utara sebagai bagian dari upaya bersama meningkatkan keselamatan dan kualitas hidup masyarakat.(*)

