MANADO,swararakyat.id – Tawaran solutif yang diajukan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Yulius Selvanus (YSK) melalui kunjungan Direksi BSG ke para kepala daerah di wilayah Gorontalo, dinilai sebagai “kuburan kedua” bagi Torang pe Bank.
Menambah jumlah Pengurus BSG, yakni Dewan Direksi dan Dewan Komisaris, dari lima orang menjadi enam hanya untuk meredam kekecewaan kepala daerah Gorontalo atas pelaksanaan RUPS Luar Biasa (RUPS-LB) 9 Maret 2025, bukan langkah solusi namun lebih membenamkan BSG ke “kuburan kedua.”
Demikian respon salah seorang mantan pegawai BSG menanggapi upaya Revino Pepah, Direktur Utama BSG yang membawa pesan tawaran YSK ke Gorontalo, belum lama ini.
Kuburan pertama adalah ketika RUPS-LB menunjuk empat orang Komisaris dan 10 orang Komite Dewan Komisaris yang jelas-jelas sudah bertentangan dengan POJK nomor 17 tahun 2023, jelas sumber yang meminta identitasnya tak dipublis itu.
“Yang terbaca dari penunjukkan itu bukanlah langkah bisnis, tapi lebih pada balas jasa politik kepada orang-orang yang sudah membantu YSK di Pilkada lalu,” tutur sumber yang mengaku pernah menjadi pejabat di BSG.
Menambah jumlah Pengurus dari lima menjadi enam seperti solusi YSK yang dibawa Revino itu, bagi dia hanyalah menambah beban BSG dari yang sudah berat menjadi maha berat.

Dia kemudian membeberkan Kinerja Direksi tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 dari seluruh aspek baik dana, kredit, pencapaian laba serta penggunaan biaya yang tidak wajar, maka kompetensi, reputasi dan integritas Pengurus BSG yang lalu, dinilai kurang dan tidak memiliki itikat baik menjalankan perusahan dengan kehati-hatian.
Untuk mengukur efisiensi dari penggunaan biaya operasioanl, lazimnya digunakan ratio BOPO atau ratio yang mengukur pengeluaran biaya operasional dibandingkan dengan penerimaan operasioanl. Ratio ini memberikan pemahaman bahwa semakin kecil ratio BOPO maka bank bekerja semakin efisien.

Ratio BOPO BSG tahun 2024 sebesar 85,32%. Dibandingkan tahun 2023 sebesar 83.33% maka pada tahun 2024, BOPO mengalami kenaikan 1,99%. ( Ratio BOPO ideal dalam kisaran 50% s.d 75%).
Kenaikan ratio tersebut dapat dilihat dari kenaikan biaya operasional tahun 2024 sebesar Rp 247 miliar dari Rp 1,9 triliun tahun 2023 naik menjadi Rp 2,1 triliun. Termasuk dalam kenaikan tersebut adalah kenaikan biaya bunga dari Rp 830 miliar naik menjadi Rp 1,03 triliun atau meningkat sebesar Rp 208 miliar.
Diikuti dengan kenaikan biaya SDM sebesar Rp 54 miliar dari Rp 665 miliar menjadi Rp 719 miliar. Serta kenaikan biaya operasional lainnya naik sebesar Rp 28 miliar.
Kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan kontradiktif karena kenaikan biaya SDM harusnya berdampak terhadap kesejahteraan pegawai BSG, namun kenyataannya berbeda.
Menurut informsasi dari beberapa pegawai BSG biaya Kesehatan pegawai di pangkas dan dibayarkan hanya 75% dari tagihan kesehatan, termasuk insentif anak sekolah yang lazimnya dibayarkan untuk membantu pegawai dalam pendidikan anak sekolah ditiadakan.
“Kalau pengurusnya bertambah akan berkorelasi dengan bertambahnya biaya SDM yang harus ditanggung,” tanyanya.
Menurutnya, kenaikan biaya operasional lainnya diduga antara lain digunakan untuk pelayanan tamu dan sewa kendaraan cabang Jakarta, dan kegiatan promosi lainnya yang tidak terkait langsung dengan bisnis BSG.
Akibat penggunaan biaya yang tidak efisien itu, laba usaha yang merupakan indikator utama kinerja pengurus ( Direksi dan Komisaris ) menunjukan trend penurunan yang cukup signifikan.
Laba usaha setelah pajak ( EAT ) tahun 2024 sebesar Rp 230 miliar dibandingkan dengan laba tahun 2023 sebesar Rp 250 miliar, di tahun 2024 lalu mengalami penurunan sebesar Rp 20 miliar atau turun sebesar 10,35%.
Penurunan tersebut menyebabkan penerimaan PAD dari Propinsi dan Kabupaten Kota yang merupakan pemegang saham BSG turut mengalami penurunan.
Provinsi Sulawesi Utara dengan jumlah kepemilikan 36,36% turut menangunggung kerugian sebesar Rp 7,2 miliar. Mega Corpora dengan kepemilikan 23,58% turut mengalami kerugian sebesar Rp 4,76 miliar. Pemegang saham lainnya yakni Propinsi Gorontalo dan kabupatem / kota serta Koperasi Karyawan seberar Rp 8.2 miliar.
Penurunan kinerja keuangan BSG juga terlihat dari penurunan Dana Masyarakat murni berupa Giro, Tabungan dan simpanan berjangka. Jumlah dana masyarakat tahun 2024 sebesar Rp 15 triliun dibandingkan dengan dana murni tahun 2023 sebesar Rp 15,5 triliun maka tahun 2024 terjadi penurunan Rp 500 miliar. Untuk menutupi kekurangan pencapaian dana masyarakat serta dalam rangka meningkatkan asset perusahan, Manajemen melakukan peminjaman antar bank sebesar Rp 725 miliar dengan jangka waktu 7 hari.
Dana masyarakat adalah hal yang sangat penting bagi operasional bank, karena bank adalah lembaga intermediary yang menarik keuntungan dari selisih bunga. Namun pada kenyataannya BSG menggunakan Dana Masyarakat dengan biaya mahal.
Jumlah dana masyarakat murni BSG periode 31 Desember 2024 sebesar Rp 15.5 triliun, dari jumlah tersebut dana mahal yang berasal dari Simpanan Berjangka atau Deposito sebanyak Rp 11,1 triliun atau 73% dana masyarakat berbiaya mahal. Oleh sebab itu kenaikan biaya bunga tahun 2024 naik sangat signifikan dari Rp 830 miliar menjadi Rp 1,03 triliun pada tahun 2024.
Ini menunjukan ketidak mampuan Manajemen BSG mencari dana murah dan lebih mengandalkan media suku bunga tinggi untuk meningkatkan dana masyarakat.
Demikian pula dengan penyaluran kredit yang diberikan pada tahun 2024 sebesar Rp 16,4 triliun, dari jumlah tersebut +90% adalah kredit konsumtif.
Memperhatikan Neraca dan Rugi Laba PT.BSG jika dilihat dari NPL gross 2,41% maka diperkirakan sebesar Rp 388 miliar tidak produktif. Hal Ini memberikan tanda awas bagi manajemen, bahwa potensi terjadinya kredit bermasalah cukup besar.
Dengan demikian, kata dia, solusi YSK menambah direksi dan komisaris tak lebih dari upaya meredam Gorontalo yang nyaris bulat memindahkan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)-nya ke bank lain.
“Jika Pak YSK memang punya niat baik memajukan daerah, mengembangkan BSG jadi lebih baik, jangan ulur lagi hingga delapan bulan. Segera ambil langkah yang mungkin saja tidak populer, tapi jadi solusi terbaik,” sarannya.(*)