BITUNG,swararakyat.id – Kota Bitung kembali bersiap menyambut sebuah momentum penting nelayan: Musyawarah Cabang (Muscab) HNSI pada 15 September 2025.
Dari balik persiapan panitia yang kian padat, percakapan publik lebih banyak terarah pada satu hal: siapa yang akan memimpin HNSI Bitung ke depan?
Dua nama menguat. Noldi Lamalo, tokoh dengan latar politik dan organisasi mentereng—Wakil Ketua Asosiasi Kapal Perikanan Nasional (AKPN) Sulut bidang penangkapan, mantan Wakil Ketua Komisi II DPRD Sulut (2014–2019), serta pernah memimpin DPC Hanura Kota Bitung.
Di sisi lain ada Dr Basmi Said, Ketua Asosiasi Unit Pengolahan Ikan (UPI) Kota Bitung. Sosok yang lama berkutat di dunia perikanan ini dikenal membangun jejaring kuat di lingkar industri pengolahan hasil laut, sektor yang juga menjadi denyut ekonomi Kota Bitung.
Muscab kali ini mendapat mandat dari DPD HNSI Sulut yang diteken Ketua Dr. Victor Mailangkay bersama Sekretaris Dr. Haidy Malingkas.
Panitia resmi sudah terbentuk: Noldi Lamalo (Ketua), Rudy Theno (Sekretaris), Evelyn Simatupang (Bendahara), dengan dukungan Organizing Committee yang diketuai Noldi Lamalo bersama Jakie Tomuka, serta kepanitiaan teknis yang dipimpin Reymoond Kex Mudami dan Toni Junus.
Persiapan kini dikebut, dari logistik hingga koordinasi peserta. Namun, dinamika di lapangan terasa lebih panas. Pertanyaan yang beredar: apakah Noldi, dengan pengalaman politik dan jaringan perikanan tangkapnya, akan mendominasi? Ataukah Basmi, dengan pijakan kuat di industri pengolahan ikan, mampu menggeser dan merebut tongkat estafet kepemimpinan?
Yang jelas, Muscab HNSI Bitung September nanti bukan sekadar forum organisasi. Ia adalah panggung pertarungan ide, arah perjuangan nelayan, dan cermin semangat demokrasi dalam tubuh HNSI.(*)