MANADO,mediakontras.com – Mantan Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara meminta pertanggungjawaban Bank SulutGo (BSG) terkait pemberitaan yang menyeret namanya dalam dugaan pembobolan dana nasabah oleh karyawan bank itu.
Pemberitaan soal penggelapan dana di BSG, yang belakangan menggemparkan publik Sulawesi Utara dan dikait-kaitkan dengan adanya peran Wali Kota Kotamobagu dua periode itu, diakui Tatong sudah sangat merugikan dirinya, baik secara pribadi, keluarga maupun Nasdem, partai politik tempatnya bernaung.
Dikutip dari totabuan.news, Tatong pun meminta manajemen BSG harus bertanggung jawab memberikan kejelasan, agar persoalan pembobolan dana sebesar Rp 1 miliar oleh karyawan bank itu yang dihubung-hubungkan dengan dirinya tersebut, terang benderang.
Dikonfirmasi media itu pada Jumat (23/5/2025), politisi senior dari Partai NasDem itu menyatakan kekecewaannya atas pemberitaan yang menurutnya tidak memiliki dasar kuat. Ia mempertanyakan kredibilitas sumber untuk membuktikan tudingan yang diarahkan kepadanya.
Berikut respon Tatong di totabuan.news atas tudingan itu.
“Saya hari ini banyak diberitakan terkait penggelapan dana. Pertanyaan saya, apakah ini pernyataan resmi dari Bank SulutGo? Kalau memang ada, saya akan langsung pertanyakan ke pihak bank,” ujar Tatong dengan nada serius lewat pesan WhatsApp kepada sejumlah wartawan.
Tatong menilai informasi yang beredar liar ini tidak hanya mencoreng nama baiknya, tapi juga merugikan secara politik dan pribadi. Ia menuntut adanya klarifikasi resmi dari pihak BSG, dan menyatakan siap menghadapi proses hukum jika memang diperlukan.
“Saya sedang mencari info resmi. Kalau benar ada pejabat bank yang menyebut nama saya, siapa orangnya? Saya tunggu pernyataan resmi dari Bank SulutGo. Jangan sampai publik diseret dalam opini yang belum tentu benar,” tegasnya.
Lebih jauh, Tatong menyatakan bahwa ia mendukung penuh proses hukum yang berjalan. Ia juga siap hadir jika aparat penegak hukum merasa perlu memintai keterangannya.
“Kalau memang ada yang bersalah, silakan dibawa ke ranah hukum. Tapi saya sendiri belum pernah dikonfirmasi, apalagi dihubungi pihak bank. Saya ingin kejelasan, bukan spekulasi,” lanjutnya.
Tatong pun mendesak manajemen Bank SulutGo agar tidak membiarkan isu ini mengambang. Ia berharap BSG segera mengeluarkan pernyataan resmi guna menjernihkan situasi yang sudah telanjur menjadi sorotan publik.
“Kalau memang benar nama saya disebut, saya minta Bank SulutGo segera memberi penjelasan resmi. Jangan biarkan berita ini berkembang liar tanpa dasar yang jelas,” tutupnya penuh tekanan.
Sementara itu, sumber internal dari Bank SulutGo yang dikonfirmasi membenarkan bahwa dugaan kasus tersebut memang telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak manajemen BSG yang mengonfirmasi atau membantah.
Hingga Sabtu (24/5/2025) malam, pihak BSG yang dihubungi Redaksi Swararakyat untuk dimintakan konfirmasinya tentang sinyalemen pembobolan itu, tak memberi respon. Direktur Utama Revino Pepah, Direktur Kepatuhan Mahmud Turis dan Pemimpin Divisi Corporate Secretary (Corsec) Hence Rumende, tak menjawab pertanyaan yang diajukan, meskipun pesan yang dikirim sudah dibaca.(*)